DPRDPolitik

Komisi A DPRD Bojonegoro Minta Arsip Desa dan Gedung Perpustakaan Jadi Perhatian

penadesa3
×

Komisi A DPRD Bojonegoro Minta Arsip Desa dan Gedung Perpustakaan Jadi Perhatian

Sebarkan artikel ini
Img 20250911 wa0018

Bojonegoro – Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat kerja bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kamis (11/9/2025). Rapat dipimpin Ketua Komisi A Khoirul Anam dan dihadiri seluruh anggota. Dari pihak dinas hadir langsung Kepala Dinas Erik Firdaus beserta Sekretaris Nanang.

 

Dalam rapat tersebut, anggota dewan menyampaikan sejumlah pertanyaan sekaligus usulan terkait kearsipan dan pengelolaan perpustakaan di Bojonegoro. Khoirul Anam menekankan agar dinas tidak hanya berfokus pada arsip kabupaten, tetapi juga membantu desa dalam menjaga dokumen penting masyarakat.

“Desa juga perlu diperhatikan tentang penyimpanan arsip. Sehingga dokumen seperti pethok C desa dan D desa bisa terdata dan tersimpan dengan baik,” kata Khoirul Anam di hadapan forum.

Senada, anggota Komisi A DPRD Bojonegoro, Sudiyono, menyoroti kondisi gedung perpustakaan dan kearsipan yang dinilai masih minim fasilitas. Ia membandingkan dengan gedung serupa di kota lain yang sudah lebih representatif dan nyaman. “Untuk sementara gedung kita seperti dulu, belum ada perubahan. Perlu ada pembenahan agar dapat mengundang anak-anak giat membaca,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Erik Firdaus, menjelaskan pihaknya telah menyampaikan administrasi dan kegiatan dinas kepada anggota dewan. Ia juga menerima masukan terkait pentingnya penyimpanan arsip desa. “Kami mengusulkan agar dokumen penting seperti pethok C atau D desa dilapisi dengan tisu Jepang, supaya tulisan tidak hilang atau rusak,” jelas Erik kepada awak media.

Img 20250911 wa0019

Terkait usulan pembangunan gedung baru, Erik mengungkapkan dinasnya sebenarnya sudah mengajukan sejak 2024. Namun Pemkab meminta lokasi pembangunan dipertimbangkan kembali agar lebih strategis. “Tujuannya supaya anak-anak yang ingin membaca di perpustakaan bisa lebih nyaman. Jadi kami masih melakukan penilaian lokasi terbaik,” imbuhnya.

Ke depan, Erik berharap Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dapat melayani kebutuhan arsip baik di tingkat kabupaten maupun desa. Ia juga mendorong budaya membaca terus digalakkan sejak dini. “Kami ingin anak-anak dan masyarakat semakin giat membaca,” pungkasnya. (Edy)