Bojonegoro – RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro menyampaikan permohonan maaf atas insiden luka yang dialami seorang pasien berinisial D saat menjalani operasi. Manajemen rumah sakit menegaskan kejadian tersebut tidak diinginkan dan merupakan yang pertama kali terjadi selama tindakan operasi di fasilitas itu.
Dalam keterangan resmi, pihak RSUD menyatakan insiden bermula saat pasien menjalani operasi dengan menggunakan alat kauter atau ESU (electrosurgical unit) untuk menutup perdarahan akibat sayatan. Sesuai prosedur, grounding alat ditempelkan pada kaki pasien. Namun, luka yang muncul di tubuh pasien disebut sebagai kejadian tidak diinginkan.
“Pertama-tama kami menyampaikan permohonan maaf kepada nona D beserta keluarga atas kejadian tidak diinginkan yang menimpa,” tulis manajemen RSUD dalam keterangan tertulis.
Pihak rumah sakit menegaskan bahwa pada operasi pertama dan kedua pasien yang sama, tidak ada insiden serupa. Insiden luka baru terjadi saat operasi ketiga yang dilakukan di bagian tulang belakang. Manajemen menekankan bahwa alat kauter yang dipakai telah dikalibrasi pada Juli lalu dan dinyatakan layak digunakan.
“Secara teknis alat ESU (alat kauter) yang digunakan untuk menunjang operasi telah dikalibrasi sehingga layak digunakan,” jelas pihak manajemen.
RSUD juga memastikan bertanggung jawab penuh atas biaya pengobatan pasien. “Atas kejadian itu kami bertanggung jawab terhadap pengobatan pada luka yang ditimbulkan dan menanggung semua biaya pengobatannya. Kami mendoakan semoga pasien segera sembuh seperti sediakala,” lanjut pernyataan tersebut.
Manajemen menegaskan kasus ini menjadi evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Rumah sakit juga berkomitmen meningkatkan pengawasan dalam penggunaan peralatan medis di setiap tindakan operasi. (Edy)