Tak hanya itu, ada pula capaian standar pelayanan minimal (SPM) Kota Kediri tahun 2022. SPM ini memiliki 29 indikator dari 6 urusan wajib pelayanan dasar. Urusan pendidikan capaiannya 98 persen, urusan kesehatan 92,02 persen, urusan pekerjaan umum 94,36 persen, urusan perumahan rakyat 100 persen, urusan trantibumlinmas 89,91 persen, dan urusan sosial 92,32 persen.
Dari capaian-capaian tersebut, Pj Wali Kota Kediri Zanariah meminta kepada seluruh OPD untuk mencermati indikator-indikator yang belum tercapai. Di sisa waktu yang ada RPJMD harus bisa dikejar. Untuk itu harus disiapkan rancangan teknokratik. “Selain melihat indikator kinerja kita juga harus lihat SPMnya. Tidak hanya berfokus pada target yang belum tercapai rekan-rekan OPD juga harus meningkatkan indikator yang sudah tercapai,” ujarnya.
Zanariah mengatakan agar semua OPD memahami tugas dan fungsinya dengan melihat Renstra masing-masing. Semua OPD jangan hanya melakukan kegiatan rutin, namun juga harus mulai berinovasi. Diharapkan inovasi-inovasi yang dihasilkan bisa mencapai target. “Ini laporan tahun 2022 dan tahun 2023 kita sedang kita jalani. Semoga ada hasil yang sudah kita capai. Saya juga minta semua OPD memikirkan bagaimana meningkatkan PAD dari kewenangan masing-masing,” pungkasnya.
Pj Wali Kota Kediri Zanariah juga menambahkan agar Indeks Reformasi Birokrasi di Kota Kediri bisa mencapai 100 persen. Dimana realisasi Indeks Reformasi Birokrasi di tahun 2022 sebesar 62,78. Di tahun 2024 ditargetkan 77,00. “Pak Presiden mintanya semua digital. Nilai RB kita kalau bisa jadi yang terdepan. Bapak dan Ibu yang ada di OPD harus semangat karena kita bersaing secara global,” imbuhnya.(rw)